The Books Obelisk : Hanya Setumpuk Helaian Kertas

SETUMPUK HELAIAN KERTAS


Kertas dengan tulisan dan coretan yang bergabung satu sama lain akan menjadi hal yang biasa kita sebut sebagai buku. Ilmu pengetahuan dan daya khayal manusia yang sudah ada dari sejak kita lahir telah menjadi curahan dan isi dari sebuah buku. Buku telah berevolusi dari jutaan tahun lamanya hingga ke masa sekarang yang selalu berorientasi pada 2 dunia nya yaitu dunia fiksi dan non-fiksi. Dalam setiap halaman, kita bisa merasakan perpaduan antara informasi dan imajinasi, fakta dan cerita, serta pembelajaran dan lamunan. 

Banyak hal dunia yang bisa kita ketahui dari dunia yang ada di dalam buku. Buku yang telah berabad-abad menjadi gudang berbagai informasi bagi manusia yang hingga saat ini hanya menjadi benda tidak menarik bagi manusia di generasi sekarang. Gen Z, begitulah mereka memanggil manusia yang hidup dan berkembang di generasi ini. Generasi dimana pergeseran buku dari benda yang paling penting menjadi benda yang ditinggalkan hingga berdebu sangat terasa. Pergesaran budaya membaca yang tidak mereka ketahui bisa menjadi pintu gerbang ke dunia yang luas, tempat di mana pengetahuan, kreativitas, dan identitas kita bertemu.

Disini penulis kembali mengingatkan dan menyuarakan tentang makna dan manfaat dari setumpuk helaian kertas tersebut kedalam beberapa poin berikut :

1. Membuka Misteri Pengetahuan dan Kemampuan

Salah satu manfaat utama membaca buku adalah membuka misteri pengetahuan dan memperluas kemampuan kita. Setiap buku memberikan pelajaran baru, memperkaya pikiran, dan melatih otak kita untuk berpikir secara kritis. Melalui cerita-cerita yang menggelitik dan fakta-fakta yang menarik, pembaca dihadapkan pada teka-teki yang memicu rasa ingin tahu dan menantang pikiran untuk berpikir di luar kotak. Dengan demikian, membaca buku bukan hanya aktivitas hiburan, tetapi juga latihan bagi otak untuk terus tumbuh dan berkembang.

Misteri kemampuan manusia yang dapat dirasakan ketika membaca buku 20 menit sehari ternyata dapat menghambat penyakit alzheimer. Fakta mengejutkan lainnya bahwa dengan membaca buku kita dapat lebih mudah memanajemen emosi, mengurangi stress dan kecemasan, serta dapat memperpanjang jangka hidup kita. Misteri yang tak pernah kita duga ada dalam setumpuk kertas yang sering kita tinggalkan hingga berdebu.

2. Penemuan-penemuan yang Menggugah Rasa Ingin Tahu

Dalam perjalanan membaca, kita seringkali menemui kata-kata yang tidak biasa atau bahkan tidak pernah kita dengar sebelumnya. Penemuan-penemuan yang akan meninggalkan kesan aneh melalui ketidaktahuan akan makna dibaliknya akan menggugah kita untuk terus belajar. Ini adalah salah satu keajaiban membaca; bukan hanya kita mengenal kisah-kisah yang baru, tetapi juga memperkaya perpustakaan kata kita. Dengan menemukan kata-kata baru, kita menjadi lebih sensitif terhadap keindahan bahasa dan melatih kemampuan komunikasi kita. Rasa ingin tahu pun terus bergelora untuk menggali lebih dalam makna dari setiap kata yang kita temui.

3. Eksplorasi Kabut Identitas Diri

Quarter-life crisis, Mid-life crisis, bahkan existential crisis yang sering ditemui di generasi ini yang menghantui semua manusia ternyata bisa diobati melalui kegiatan membaca. Buku bisa menjadi tempat di mana kita dapat melakukan eksplorasi terhadap diri kita sendiri. Melalui karakter-karakter dalam cerita, kita sering kali menemukan refleksi dari diri kita sendiri atau bahkan menghadapi pertanyaan-pertanyaan tentang identitas dan nilai-nilai yang kita pegang. Proses ini dapat membantu kita menemukan jati diri, mengerti nilai-nilai yang penting bagi kita, dan bahkan menginspirasi kita untuk melakukan perubahan positif dalam hidup. Dengan menjelajahi dunia imajinasi dan memahami berbagai sudut pandang, kita semakin memahami siapa kita sebenarnya dan bagaimana kita ingin berinteraksi dengan dunia di sekitar kita.

"Berhentilah sejenak dan lihatlah sekelilingmu. Perhatikan, bisa jadi kamu kehilangan sesuatu yang penting disaat berlarian kesana kemari."


Membaca buku bukanlah sekadar hobi atau kegiatan menyenangkan semata, tetapi merupakan investasi dalam diri sendiri. Melalui proses membaca, kita membuka pintu menuju pengetahuan yang tak terbatas, merajut benang imajinasi yang tak terhingga, dan menemukan jati diri yang lebih dalam. Oleh karena itu, mari terus menggali keajaiban dunia literatur dan membiarkan diri kita terbawa dalam petualangan yang tiada akhir.

Comments